Total Tayangan Halaman

Kamis, 29 Desember 2016

ENDING

Aku sudah tahu akhir ceritanya.
Namun tetap memaksa.
Aku sudah tahu akhir ceritanya.
Namun tetap berusaha.

Ingin melepas.
Tapi, ada satu permintaan.
Maukah kau bertanggung jawab atas semua pengorbanan yang sudah ku lakukan?

Tidak.

Minggu, 25 Desember 2016

S.U.R.A.M

Pada dasarnya, manusia memang diciptakan untuk selalu tidak pernah puas. Banyak asa namun tanpa usaha.
Dipikirnya terlalu banyak enkripsi saat memulai. Padahal hanya diri lah yang enggan menggapai.
Ketika sudah dekat dengan puncak keinginan, mulai berpuas diri. Tampak jumawa tanpa tahu dirinya mulai kendur, mundur, mulai meluncur ke garis awal.
Jika terus menerus begini, entah kapan sampai pada puncak. Yang ada hanya selimut keringat tanpa hasil.
Bahkan, saat sudah sadar posisi terancam maka mulai ide liar yang provokatif berbau intrik negatif. Bukan impovisasi diri malah sebaliknya, ambivalen.
Dasar manusia.
Diberi hati malah minta jantung.
Ambilah ampela sekalian, biar rasa jua pahitnya. Jangan mau bagian kuasa namun instan tanpa gerilya.

Minggu, 27 November 2016

QUOTES

"In time we hate that which we often fear."
William Shakespeare

"Love involves a peculiar unfathomable combination of understanding and misunderstanding."
Diane Arbus

"The sufficiency of my merit is to know that my merit is not sufficient."
St. Augustine

"The heart wants what it wants. There's no logic to these things. You meet someone and you fall in love and that's that."
Woody Allen

"Love is a smoke and is made with the fume of sighs."
William Shakespeare

"Only put off until tomorrow what you are willing to die having left undone."
Pablo Picasso

"One is not born, but rather becomes, a woman"
Simone de Beauvoir

“I destroy my enemies when I make them my friends.”
Abraham Lincoln

"It’s a helluva start, being able to recognize what makes you happy."
Lucille Ball

"Be believing, be happy, don't get discouraged. Things will work out."
Gordon B. Hinckley

Sabtu, 12 November 2016

QUOTES

"True happiness...arises, in the first place, from the enjoyment of one's self."
Joseph Addison

"The only thing we have to fear is fear itself."
Franklin D. Roosevelt

"Talent hits a target no one else can hit. Genius hits a target no one else can see."
Arthur Schopenhauer

"Ask no questions, and you'll be told no lies."
Charles Dickens

"If men could only know each other, they would neither idolize nor hate."
Elbert Hubbard

"Most people would rather be certain they’re miserable, than risk being happy."
Dr. Robert Anthony

"Silence is one great art of conversation."
William Hazlitt

"The moments of happiness we enjoy take us by surprise. It is not that we seize them, but that they seize us."
Ashley Montagu

"Man is born free, and everywhere he is in chains."
Jean-Jacques Rousseau

"What is a friend? A single soul dwelling in two bodies."
Aristotle

"Love involves a peculiar unfathomable combination of understanding and misunderstanding."
Diane Arbus

"The sufficiency of my merit is to know that my merit is not sufficient."
St. Augustine

"The heart wants what it wants. There's no logic to these things. You meet someone and you fall in love and that's that."
Woody Allen

“What you do speaks so loudly that I cannot hear what youEmerson
Ralph Waldo Emerson



Senin, 31 Oktober 2016

KESALAHAN

Teringat lagi semalam...
Terbayang lagi semalam...
Merindu lagi semalam...
Eeehhmm...
Tak ada ubahnya...
Hanya aku dan malam...

Sabtu, 29 Oktober 2016

QUOTES

"Love is of all passions the strongest, for it attacks simultaneously the head, the heart, and the senses."
- Lao Tzu.

"The one prudence in life is concentration." —Ralph Waldo Emerson.

"It is the function of vice to keep virtue within reasonable bounds."
Samuel Butler.

"The conscience is more wise than science."
John Kaspar Lavater

"There is a stubbornness about me that never can bear to be frightened at the will of others. My courage always rises at every attempt to intimidate me."
Jane Austen

"It is not how much we have, but how much we enjoy, that makes happiness."
Charles Spurgeon

"I do not mind lying, but I hate inaccuracy."
Samuel Butler

"Men go to far greater lengths to avoid what they fear than to obtain what they desire."
—Dan Brown

"Our content is our best having."
—William Shakespeare

"Fairy tales are more than true: not because they tell us that dragons exist, but because they tell us that dragons can be beaten."
—Neil Gaiman

Jumat, 28 Oktober 2016

Friday, 28/10

Terima kasih untuk waktunya, walau terburu.
Sial memang, dipertemukan nasib tak sesuai harapan.
Sekalinya bahagia diajak jalan, tetap saja sakit berujung.
Ditegur benar kali ini rupanya bil.
Balas senyuman, tak ada rasa. Balas obrolan pun tak akan puas.
Serba salah kita bil.
Bagaimanapun nasib, tabah saja kita bil.
Toh hanya kita yang tau bagaimana roda hidup kita berjalan setiap harinya.
Walau diabai, semoga kita bisa kuat bil.
Ada jarak memang antara aku dan nasib itu, tapi kamu harus berurusan langsung dengan nasib bil.
Aduhaai malang benar kita bil.
Rupa rupanya jika ditulis dengan pena, dan dibumbu narasi zaman, sudahlah pasti cerita kita jadi best seller bil.
Namun, apa mau dikata yah bil.
Orang bijak bilang "Yang berlalu biarlah berlalu. Kemarin adalah pelajaran, esok adalah misteri, dan sekarang haruslah kita jalani".
Lucu memang jika berkaca ke belakang.
Yah beginilah ada bil, perlu merubah diri mungkin bil.
Berpisah ku tak sanggup, walau engkau mungkin tidak.
Meninggalkan pun sakit dirasa, bagai disayat tapi tak berdarah.
Berusaha mati, tapi jantung tetap berdetak.
Huufftt....entah sampai kapan kita bil
Berkejar dan berumpat main kucing-kucingan dengan nasib.
Semoga waktu jua yang akan mempertemukan dan menjodohkan yah bil.
Kita buktikan pada nasib, bahwa kita memang tulus dan ikhlas adanya akan perasaan.

"Kalo kamu sayang dia, tinggalkan dia, jgn gangguin terus"

Senin, 24 Oktober 2016

Najib, Emha Ainun, BH. Part 2

Kenapa orang tidak merdeka memilih bentuk dari kegairahannya atas sesuatu yang justru lebih intens dan lebih berarti bagi hatinya? Dan merunduk runduk di bawah bingkai kebudayaan macam itu. Bingkai yang kalau kau terlalu baik hati padanya, kelak akan mencekik lehermu.
(Hal. 34)

Biarlah mendung menjadi medung tanpa mengingat matahari dan lautan. Biarlah hujan adalah hujan, dan biarlah bumi basah adalah bumi basah. Aku tak akan menyalahkan bagaimana hujan itu diproses. Biarlah aku adalah kemanusiaanku itu sendiri. Bukan bagianku mengurus berapa jenis mani yang membentukku. Tuhan menjaga segala sesuatu dan ia pun bertanggung jawab atas segala sesuatu.

"Bangsat! Sudah disabar-sabarkan masih saja marah-marah. Dasar manusia tidak pancasilais, komunis kau ya?"
"Biadab! Dasar pelacur. Tidaj dikasih tahu urusab orang lantas maki-maki."
"Setan, anjing kurap kau. Bangsat! Bajingan!"
(Hal. 111)

Anggap saja mimpi itu kentut lewat. Kalau mimpi buruk, itu namanya setan kesasar. Kalau mimpi bagus, itu tandanya malaikat kangen sama kita. Tidur, tenanglah Mama.
(Hal. 113)

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN DAN PEMBIAYAN (2)

Sifat Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri aktivits-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang  serta jasa, aktivitas utama utama dari siklus pengeluaran adalah (1) membeli barang  dan jasa-transaksi  pembelian dan (2) melakukan pembayaran-transaksi pengeluaran kas.

Tujuan Audit

Manajemen akan menetapkan asersi implisit dan eksplisit tentang transaksi dan saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan.  Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan audit spesifik dari program audit siklus pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan-tujuan utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua situasi yang dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut, auditor menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.

Pemahaman Bisnis Klien Untuk Mengembangkan Strategi Audit

Pemahaman atas pemicu ekonomi dalam siklus pengeluaran biasanya sangat penting untuk mengaudit perusahaan manufaktur, pedagang besar, dan perusahaan eceran. Bagi beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri jasa, hutang usaha mungkin tidak memiliki peran yang signifikan dan resiko terjadinya salah saji yang material tidaklah besar. Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam memahami resiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :

Materialitas
Materialitas siklus pengeluaran bagi pemakai laporan keuangan. Siklus pengeluaran merupakan proses inti bagi banyak industri dan mencerminkan jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini di mana risiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi. Beberapa dari akun itu, seperti persediaan, properti, pabrik dan peralatan, serta jenis beban utama yang secara individual dapat bersifat material terhadap laporan keuangan. Dalam situasi ini, auditor berusaha mencapai tingkat risiko yang rendah bahwa transaksi siklus pengeluaran merupakan sumber terjadinya salah saji yang material dalam laporan keuangan.

Risiko inheren
Risiko inheren dalam siklus pengeluaran. Dalam menilai risiko inheren untuk asersi-asersi siklus pengeluaran, auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor penting yang bisa mempengaruhi asersi-asersi diseluruh laporan keuangan, serta faktor-faktor yang hanya berkaitasn dengan asersi spesifik dalam siklus pengeluaran.
Siklus pengeluaran cenderung menanggung resiko kecurangan yang dilakukan karyawan melalui pengeluaran kas yang tidak diotorisasi.
Faktor – faktor lainnya yang dapat menimbulkan salah saji dalam asersi siklus pengeluaran mencangkup berikut ini :
1. Volume transaksi dalam siklus ini biasanya tinggi.
2. Pembelian dan pengeluaran kas biasa dilakukan tanpa otorisasi
3. Pembelian aktiva dapat diselewengkan
4. Pembayaran atas faktur penjual mungkin dilakukan dua kali
5. Masalah akuntansi yang tidak tepat mungkin terjadi berkaitan dengan al – hal seperti apakah biaya harus dibebankan atau dikapitalisasi.

Risiko Prosedur Analitis
Pengujian analitis merupakan hal yang efektif dalam mengidentifikasi akun-akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji. Resiko prosedur analitis merupakan resiko deteksi bahwa prosedur tersebut akan gagal dalam mendeteksi kekeliruan dan kesalahan pengujian.
Prosedur analitis yang hanya berfokus pada pembelian dan hutang usaha akan memberikan informasi yang sangat dapat diandalkan. Apabila perusahaan sedang berkembang, maka merupakan hal yang biasa untuk memperkirakan pembelian, persediaan dan hutang tumbuh pada tingkat yang konsisten.

Prosedur Analisis yang Umum Digunakan dalam Audit atas Siklus Pengeluaran

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
LingkunganPengendalian
Faktor lingkungan pengendalian seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting dalam siklus pengeluaran. Agen pembelian mungkin mendapat tekanan dari penjual yang ingin, termasuk menawarkan “ pembayaran kembali” melakukan transaksi bisnis yang lebih besar dengan pemasok tersebut. Pemahaman tentang bagaimana manajemen bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya perusahaan merupakan hal yang berguna untuk menentukan :
1. Laporan yang digunakan manajemen untuk mengevaluasi review kinerja peruahaan.
2. Seberapa sering dan seberapa cepat laporan manajemen direview.
3. Keputusan yang didasarkan atas laporan itu.
4. Kebijakan perusahaan untuk menindaklanjuti masalah yang berasal dari laporan utama.
5. Penilaian Risiko Manajemen
Penilaian risiko manajemen yang berkaitan dengan aktivitas siklus pengeluaran meliputi pertimbangan atas hal-hal berikut :
a. Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian.
b. Kontinjensi kerugian yang berkaitan dengan komitmen pembelian.
c. Terus tersedianya perlengkapan yang penting dan stabilitas pemasok yang penting.
d. Pengaruh kenaikan biaya terhadap perusahaan.
e. Atensi perusahaan terhadap risiko terjadinya pembayaran berganda.
f. Atensi perusahaan terhadap risiko kecurangan yang dilakukan oleh pegawai.
g. Informasi dan komunikasi
Pemahaman atas sistem akuntansi memerlukan pengetahuan tentang metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi siklus pengeluaran. Informasi penting yang harus dipahami auditor meliputi :
- Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.
- Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau barang dikembalikan.
- Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam akuntansi untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelian.
- Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa.
- Pemantauan
Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencakup :
• Umpan balik yang terus menerus dari pemasok perusahaan menyangkut setiap masalah masalah pembayaran atau masalah pengiriman di masa depan.
• Komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang material atas pengendalian internal yang relevan, yang ditemukan selama audit sebelumnya.
• Penilaian periodik oleh auditor internal tentang kebijakan serta prosedur pengendalian yang berhubungan dengan siklus pengeluaran.
• Penilaian awal atas risiko pengendalian
Auditor dapat melaksanakan beberapa pengujian pengendalian secara berbarengan dengan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Dalam kasus ini, auditor dapat memperoleh kepastian yang terbatas mengenai keefektifan pengendalian bersangkutan. Bukti yang diperoleh dari pengujian pengendalian secara berbarengan tersebut dapat mendukung penurunan penilaian awal atas risiko pengendalian untuk asersi-asersi terkait tertentu sedikit dibawah maksimum atau tinggi.

Aktivitas PengendalianTransaksi Pembelian

Hampir semua perusahaan yang memerlukan audit memiliki sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Jenis- jenis pengendalian computer ada dua, yaitu:
1. Pengendalian umum, yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai pengaruh pervasif terhadap aplikasi computer
2. Pengendalian aplikasi, yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi
3. Dokumen Dan Catatan Yang Umum
Sejumlah dokumen dan catatan umum yang tercakup dalam siklus pengeluaran Bagi perusahaan yang menggunakan sistem data-base, catatan transaksi akan disimpan dalam suatu database dan auditor perlu memahami tabel-tabel utama yang menggerakkan akses ke informasi dalam sistem ini, serta bagaimana tabel-tabel tersebut berkaitan satu sama lain. Meskipun demikian, dokumen dan catatan berikut akan sering ditemukan dalam sebagian besar sistem akuntansi:
a. Permintaan pembelian. Permintaan tertulis akan barang dan jasa yang diajukan oleh orang atau departemen yang berwenang kepada departemen pembelian.
b. Pesanan pembelian. Penawaran tertulis dari departemen pembelian kepada penjual atau pemasok untuk membeli barang atau jasa sebagaimana tertulis dalam pesanan tersebut.
c. Laporan penerimaan. Laporan yang dibuat atas penerimaan barang yang menunjukkan jenis dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok.
d. Faktur penjual. Tagihan dari pemasok yang menyebutkan jenis barang yang dikirim atau jasa yang diberikan, jumlah yang harus dibayar, termin pembayaran, serta tanggal tagihan tersebut.
e. Voucher. Suatu formulir internal yang menyebutkan nama pemasok, jumlah yang harus dibayar, dan tanggal pembayaran untuk pembelian yang telah diterima. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pencatatan dan pembayaran kewajiban. Banyak sistem pembelian memerlukan paket voucher yang lengkap sebelum menyetujui pembayaran. Paket voucher ini biasanya berisi salian permintaan pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, faktur penjual, dan voucher yang sesuai—semua dokumentasi yang mendukung transaksi pembelian.
f. Laporan Pengecualian.
Laporan yang berisi informasi tentang transaksi-transaksi yang diidentifikasi untuk diinvestigasi lebih lanjut dengan pengendalian aplikasi komputer.
g. Ikhtisar voucher. Laporan yang berisi seluruh voucher yang diproses dalam suatu batch atau selama hari itu.
h. Register voucher. Catatan akuntansi formal yang mencatat kewajiban yang telah mendapat persetujuan untuk dibayar.
i. File induk pernasok yang telah disetujui. File komputer yang berisi informasi tentang penjual dan pemasok yang telah disetujui untuk membeli jasa dan serta melakukan pembayaran kepadanya.
j. File pesanan penibelian terbuka. File komputer tentang pesanan pembelian yang telah dikirim ke para pemasok tetapi barang atau jasa belum diterima.
k. File penerimaan. File komputer yang berisi informasi tentang kuantitas persediaan yang diterima dari pemasok.
l. File transaksi pembelian. File komputer yang berisi data mengenai voucher yang telah disetujui atas pembelian yang telah diterima. File ini digunakan untuk mencetak register voucher dan memutakhirkan file hutang usaha, persediaan, serta buku besar
m. File induk hutang usaha. File komputer yang berisi data tentang voucher yang belum dibayar yang telah disetujui. File ini dapat disusun oleh pemasok. File ini harus ditambahkan ke saldo dalam akun pengendali hutang usaha.
n. File suspensi atau penolakan. File komputer yang menahan transaksi-transaksi yang belum diproses karena ditolak oleh program aplikasi komputer.

Fungsi-Fungsi

Pemprosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:
a. Pengajuan pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain, yang meliputi:
- Pencantuman nama pemasok pada daftar pemasok yang telah disetujui.
- Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.
- Pembuatan pesanan pembelian.
- Penerimaan barang dan jasa.
- Penerimaan atau pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup:
•  Penerimaan barang
•  Penyimpanan barang yang diterima untuk persediaan.
• Pengembalian barang ke pemasok.
• Pencatatan kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
1. Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban.
2. Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat.

Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian

Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memilikipemahaman yang cukup agar mampu mengidentifikasi jenis-jenis salah saji yang potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, dan merancang pengujian substantif. Sama halnya dengan keempat komponen pengendalian internal lainnya, pemahaman tentang aktivitas pengendalian yang berkaitan dengan transaksi pembelian terutama diperoleh melalui pengalaman sebelumnya dengan klien, Tanya jawab, observasi, dan inspeksi dokumen.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat sedang atau tinggi, maka ia dapat menggunakan pengetahuan tentang keefektifan pengendalian yang diperolehnya ketika memahami pengendalian internal. Auditor juga dapat menguji keefektivan pengendalian manajemen seperti pengendalian anggaran dan review manajemen atas transaksi yang menjadi tanggung jawabnya.
Jika auditor merencanakan untuk menilai risiko pengendalian pada tingkat rendah, maka ia harus:
a. Menguji keefektifan pengendalian umum;
b. Menggunakan teknik audit berbantuan komputer (CAATs) untuk mengevaluasi keefektifan pengendalian terprogram;
c. Menguji keefektifan prosedur untuk menindaklanjuti pengecualian yang diidentifikasi oleh pengendalian terprogram.

Beberapa pengujian pengendalian dapat dilakukan secara berbarengan dengan perolehan pemahaman pada tahap perencanaan audit. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi secara terbalik dengan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Penilaian risiko pengendalian yang rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten daripada penilaian risiko pengendalian yang lebih tinggi.

Pengalaman sebelumnya atas jumlah hari perputaran hutang usaha dipadukan dengan pengetahuan tentang pembelian sekarang dapat bermanfaat dalam mengestimasi hutang periode berjalan. Semakin pendek periode dapat menunjukkan masalah kelengkapan.

Harga pokok Penjualan terhadap Hutang Usaha

Harga Pokok Penjualan ÷ Hutang Usaha
jumlah ini akan berubah sekitar persentase yang sama dari tahun ke tahun, kecuali perusahaan mengubah kebijakan pembayarannya.

Hutang sebagai persentase dari Total Aktiva

Hutang Usaha ÷ Total Aktiva
Saldo hutang usaha di luar neraca bermanfaat dalam membandingkannya dengan data industri. Penurunan rasio ini yang signifikan dapat menunjukkan masalah kelengkapan.

Rasio Lancar (Curient Ratio)

Aktiva Lancar ÷ Kewajiban Lancar
Kenaikan yang signifikan atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah kelengkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva.

Rasio Cepat (Quick Ratio)

Aktiva Moneter Lancar ÷ Kewajiban

Moneter Lancar

Kenaikan yang signifikan atas rasio lancar dibandingkan dengan pengalaman tahun sebelumnya dapat menunjukkan masalah ke1engkapan. Namun rasio ini juga dapat dipengaruhi oleh perubahan akun aktiva.

Minggu, 23 Oktober 2016

AUDIT SIKLUS PENGELUARAN DAN PEMBIAYAN (1)

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG USAHA

Hutang usaha biasanya merupakan kewajiban lancar terbesar dalam neraca dan merupakan faktor yang yang signifikan dalam mengevaluasi solvensi jangka pendek perusahaan. Seperti halnya dengan piutang usaha, hutang usaha biasanya juga dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah saji. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan audit atas saldo aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi atauu kejadian. Alasannya adalah bahwa manajemen termotivasi untuk memanipulasi hutang, maka ia cenderung menetapkan hutang terlalu rendah agar dapat melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.

1.    PENENTUAN RISIKO DETEKSI UNTUK PENGUJIAN RINCIAN

Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah saldo maupun oleh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut. Jadi, risiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor – faktor risiko pendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi tersebut. Auditor menggunakan metodologi yang diuraikan pada Bab 10 (Jilid 1) untuk menggabungkan penilaian risiko pengendalian yang tepat atas asersi kelompok transaksi guna mencapai penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo akun hutang usaha.

Metodologi yang diuraikan pada Bab 11 (Jilid 1), meliputi matriks risiko audit, yang selanjutya digunakan untuk menentukan tingkat risiko deteksi yang dapat diterima pada thap pengujian rincian. Tingkat risiko spesifik dalam matriks ini hanya bersifat ilustratif dan akan, karenanya, bervariasi menurut situasi yang dihadapi klien.

2.   PERENCANAAN PENGUJIAN SUBSTANTIF

Ingat kembali bahwa tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untuk setiao asersi laporan keuangan yang signifikan dicapai dengan menguampulkan bukti dari pengujian substantif yang dirancang secara tepat, termasuk prosedur analitis dan pengujian rincian. Kerangka kerja umum untuk mengembangkan program audit atas pengujian substantif yang telah dijelaskan paa Bab 11 (Jilid 1) dan diilustrasikan pada Bab 14, ketika membahas piutang usaha, juga dapat digunakan dalam mrancang pengujian substantif untuk hutang usaha. Juga perlihatkan bahwa pengujian berganda diarahkan ke setiap tujuan audit atas saldo akun. Setiap pengujian itu akan dijelaskan berikut ini, termasuk komentar tentang bagaimana beberapa pengujian dapat disesuaikan berdasarkan tingkat risiko deteksi yang berlaku yang dapat diterima dan dicapai.

PROSEDUR AWAL

Titik awal bagi setiap pengujian audit adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien. Pemahaman tentang signifikasi siklus pembelian dalam perusahaan menyediakan konteks untuk penilaian risiko yang penting. Pemahaman atas pemicu atau penggerak ekonomi perusahaan, termin perdagangan standar, dan seberapa luas konsentrasi bisnis dengan pemasok tertentu menyediakan konteks untuk mengevaluasi hasil prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan pengujian subtantif. Prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan pemhaman tersebut telah dibahas sebelumnya di bab ini

Proses awal untuk pengujian substantif atas hutang usaha adalah menelusuri saldo awal kertas kerja tahun sebelumnya, dan mengunakan perangkat lunak audit tergenerelisasi dalam memeriksa akun buku besaruntuk melihat setiap ayat jurnal yang tidak biasa, serta untuk mengembangkan daftar jumlah terutang pada tanggal neraca. Biasanya klienmempunyai daftar file voucher yang belum dibayar, buku pembantu utang usaha, atau file induk dalam bentuk elektronik. Auditor juga dapat menggunakan perangkat lunak audit tergeneralisasi untuk menentukan ketepataan matematis dari daftar tersebut dengan cara menjumlah ulang total dan dengan memverifikasi bahwa jumlahnya telah sesuai dengan saldo akun buku besar.

B.      PROSEDUR ANALITIS

Tujuan auditor menerapkan prosedur ini adalah untuk mengembangkan ekspektasi atas saldo akun hutang dan hubungan antara hutang usaha dengan akun-akun kunci lainya seperti pembelian atau persediaan. Suatu penurunan yang yang abnormal atas rasio perputaran hutang usaha atau kenaikan yang tidak diharapkan atas rasio lancar dapat menjadi indikator bahwa kewajiban telah ditetapkan terlalu rendah. Prosedur analitis akan dilakukan pada tahap akhir penugasan untuk memastikan bahwa bukti yang dievaluasi dalam pengujian rincian telah konsisten dengan gambaran menyeluruh yang dapat dilaporkan dalam laporan keuangan.

C.      PENGUJIAN RINCIAN TRANSAKSI

Terdapat empat pengujian substantif atas rincian transaksi hutang usaha yang utama. Ingat kembali bahwa dalam melaksanakan pengujian tersebut, auditor terutama akan menitikberatkan pada pendeteksian kurang saji hutang yang dicatat serta hutang yang belum tercatat. Seberapa luas setiap pengujian itu dilakukan akan bervariasi menurut tingkat risiko deteksi spesifik yang dapat diterima untuk asersi-asersi terkait.
pengujian yang termasuk dalam kategori ini adalah:

Menelusuri Hutang yang Dicatat ke Dokumentasi Pendukung
Dalam pengujian ini, ayat jurnal kredit pada hutang usaha akan ditelusuri ke dokumentasi pendukung dalam file klien, seperti voucher, faktur penjual,laporan penerimaan, dan pesananan pembeliaan. Pendebatannya akan ditelusuri ke dokumen trnsaksi pengeluaran kas, seperti buku penegeluaran cek, atau memo dari penjual menyangkutb retur pembelian dan pengurangan harga. Beberapa penelusuran mungkin telah dilakukan selama pekerjaan interm, yaitu sebagai bagian dari pengujian bertujuan ganda bersama dengan penelsuran dari dokumen sumber ke catatan akuntansi.

Luas penelusuran (vouching) ini berhubungan langsung dengan kesimpulan auditor mengenai risiko inhheren, risiko prosedur analitis, dan risiko pengedalian. Pengujian ini terutama akan menghasilkan bukti untuk tujuan audit spesifik yang berkaitan dengan empat dari lima asersi, terkecuali asersi kelengkapan. Aplikabilitas dari pengujian ini terhadap asersi kelengkapan adalah terbatas karena pengujian ini tidak dapat mendeteksi hutang yang tidak pernah dicatatat

Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pembelian Pengujian
Pengujian pisah batas pembelian (purchases cutff test) mencakup penentuan bahwa transaksi pembelian yang terjadi mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan menelusuri tanggal tanggal laporan penerimaan ke ayat jurnal register voucher dan memvouching ayat jurnal yang dicatat ke dokumentasi pendukungnya. Pengujian ini biasanya mencakup periode antara lima sampai sepuluh hari bisnis sebelum dan sesudah tanggal neraca. Bukti yang diperoleh dari pengujian ini berkaitan dengan asersi eksistensi dan kelengkapan untuk hutang usaha

Dalam memeriksa dokumentasi sebagai bagian dari pengujian ini, pertimbangan khusus harus diberikan atas barang yang masih dalam perjalanan per tanggal neraca. Barang yang dikirimkan dengan syarat FOB shipping point harus dimasukkan dalam persediaan dan hutang usaha pembeli. Sebaliknya barang dalam perjalanan yang dikirim dengan syarat FOB Destination harus tetap diperlakukan sebagai persediaan penjual serta dikeluarkan dari persediaan dan hutang usaha pembeli  hingga barang tersebut tiba di departemen penerimaan pembeli.

Melaksanakan Pengujian Pisah Batas Pengeluaran Kas
Pisah batas yang tepat ats transaksi pengeluaran kas pada akhir tahun adalah sangat penting untuk penyajian kas dan hutang usaha yang benar pada tanggal neraca. Seperti dalam kasus pengujian pisah batas penerimaan kas, bukti tentang pengujian pisah batas pengeluaran kas dapat diperoleh melalui observasi langsung dan review atas dokumntasi internal. Apabila Auditor dapat menyajikan pada tanggal neraca, maka ia secara langsung dapat menyaksikan lembar cek terakhr yang ditarik klien. Penelusuran selanjutnya atas bukti ini ke catatan akuntansi akan dapat memverifikasi keakuratan pisah batas. Selain itu, auditor juga dapat menelusuri cek-cek yang dibayar dalam periode beberapa hari sebelum  dan sesudah tanggal neraca ke cek tersebut dicatat. Bukti yang diperoleh dari pengujiam ini juga berkaitan dengan asersi dan kelengkapan untuk hutang usaha.

Melakukan Pencairan Hutang yang Belum Tercatat
Pencairan hutang usaha yang belum tercatat terdiri dari prosedur prosedur yang dirancang secara khusus untuk mendeteksi kewajiban signifikan yang belum dicatat di neraca. Dengan demikian, prosedur ini berkaitan dengan asersi kelengkapan untuk hutang usaha.

D.    PENGUJIAN RINCIAN SALDO

Dua pengujian yang termasuk dalam kategori ini adalah:

1.   Konfirmasi Hutang Usaha
Tidak seperti konfirmasi piutang usaha, tidak ada angapan yang dibuat mengenai konfirmasi hutang usaha. Prosedur ini bersifat opsional karena konfirmasi ini tidak dapat menjamin bahwa hutang yang belum dicatat akan pat ditemukan , dan bukti eksternal berupa faktur dan laporan bulanan penjual harus tersedia untuk mendukung saldonya. Konfirmasi hutang usaha direkomendasikan apabila risiko deteksi rendah, terdapat kreditor individual dengan saldo yang relative besar, atau perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban. Seperti dalam kasus konfirmasi piutang usaha, auditor harus mengendalikan pembuatan dan pengiriman permintaan konfirmasi serta harus menerima jawaban langsung dari responden.

Apabila konfirmasi akan dilakukan maka akun dengan saldo nol atau kecil harus ada di antara pilihan untuk konfirmasi karena mungkin saldo itu mungkin ditetapkan terlalu rendah daripada dengan akun saldo yang besar . Selain itu konfirmasi juga kepada pemasok utama yang (1) telah digunakan pada tahun sebelumnya, tetapi tidak dalam tahun berjalan, dan (2) tidak mengirimkan laporan bulanan.Dalam mengkonfirmasi hutang usaha, auditor menghendaki agar kreditor menyebeutkan jumlah yang terutang karena jumlah itu akan direkonsiliasi dengan catatan klien. Perhatikan bahwa informasi juga diminta mengenai komitmen pembelian dari klien dan setiap jaminan atas hutang tersebut.

Pengujian ini dapat memberikan bukti untuk semua asersi hutang usaha. Akan tetapi, bukti yang tersedia untuk asersi kelengkapan bersifat terbatas karena adanya kemungkinan kegagalan dalam mengidentifikasi dan mengirim permintaan konfirmasi kepada pemasok yang tidak mencatat kewajiban klien

2.  Merekonsiliasi Hutang yang Belum Dikonfirmasi dengan Laporan Pemasok

Dalam banyak kasus, para pemasok biasanya mengirimkan laporan bulanan yang bisa dijumpai dalam file klien. Dalam kasus ini, jumlah yang terutang kepada pemasok menurut daftar hutang klien dapat direkonsiliasi dengan laporan tersebut. Bukti yang diperoleh dari prosedur ini juga berlaku untuk asersi yang sama seperti konfirmasi tetapi kurang dapat diandalkan karena laporan pemasok telah dikirimkan pada klien, dan bukan langsung kepada auditor. Selain itu, laporan ini mungkin tidak tersedia dari pemasok tertentu.

Jumat, 21 Oktober 2016

SEPI

Kamu tau rasanya kesepian?
Dilupakan?
Dan tersisih?
Jangan balik bertanya kepadaku!
Aku tidak tau sama sekali rasanya.
Hatiku sudah mati rasa.
Kamu tau kenapa?
Karena aku sedang dan sudah mengalami yang lebih buruk dari itu.
Jadi, nikmatilah sendiri.
Jangan ajak aku.
Jadi susah saja kamu sendiri.
Tak usah berbagi denganku.
Karena aku, sedang dan sudah mengalaminya sendiri. Ya, sendirian.

Kamis, 20 Oktober 2016

AKUNTANSI PEMERINTAH MENGENAI PP 71 TAHUN 2010

Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum.

Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.

Standar International Akuntansi Sektor Publik

International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).

Standar Akuntansi Pemerintah

Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat KSAP, adalah komite sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang bertugas menyusun SAP.

Kerangka Konseptual

Tujuan Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat disebut standar.
Entitas Pelaporan dan Pengguna Laporan Keuangan
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan umum. Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah yaitu masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, dan pemerintah.

Peranan Dan Tujuan Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relavan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, social, maupun politik.

Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan operasional (LO)
5. Laporan arus kas (LAK)
6.Laporan perubahan ekuitas (LPE)
7. Catatan atas laporan keuangan

Dasar Hukum Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain :
1. UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara
2. UU di bidang keuangan Negara
3. UU tentang anggaran pendapatan dan belanja Negara dan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah
4. Peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan anggaran keuangan pusat dan daerah
5. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
6. Peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah
Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerah
7. Asumsi Dasar
8. Asumsi kemandirian entitas
9. Asumsi kesinambungan entitas
10. Asumsi keterukuran dalam satuan uang

Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan

Karakteristik kualitatif keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
1. Prinsip Akuntansi
2. Basis Akuntansi
3. Prinsip Nilai Historis
4. Prinsip Realisasi
5. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal
6. Prinsip Periodisitas
7. Prinsip Konsistensi
8. Prinsip Pengungkapan Lengkap
9. Prinsip Penyajian Wajar

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan
Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan hanya cara yang diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.

Standar International Akuntansi Sektor Publik

International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).

Standar Akuntansi Pemerintah
Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah.

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat KSAP, adalah komite sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Konseptual Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang bertugas menyusun SAP.

Kerangka Konseptual
Tujuan Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan yang selanjutnya dapat disebut standar.

Entitas Pelaporan dan Pengguna Laporan Keuangan

Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib menyajikan laporan pertanggungjawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan umum. Terdapat beberapa kelompok utama pengguna laporan keuangan pemerintah yaitu masyarakat, wakil rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman, dan pemerintah.

Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relavan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Pelaporan keuangan pemerintah seharusnya menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, social, maupun politik.

Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)
3. Neraca
4. Laporan operasional (LO)
5. Laporan arus kas (LAK)
6. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
7. Catatan atas laporan keuangan

Dasar Hukum Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan pemerintah diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain :
1. UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945, khususnya bagian yang mengatur keuangan negara
2. UU di bidang keuangan Negara
3. UU tentang anggaran pendapatan dan belanja Negara dan peraturan daerah tentang anggaran pendapatan dan belanja daerah
4. Peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan anggaran keuangan pusat dan daerah
5. Peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang perimbangan keuangan pusat dan daerah
6. Peraturan perundang-undangan tentang pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah
Peraturan perundang-undangan lainnya yang mengatur tentang keuangan pusat dan daerah
7. Asumsi Dasar
8. Asumsi kemandirian entitas
9. Asumsi kesinambungan entitas
10. Asumsi keterukuran dalam satuan uang

Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan

Karakteristik kualitatif keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
1. Prinsip Akuntansi
2. Basis Akuntansi
3. Prinsip Nilai Historis
4. Prinsip Realisasi
5. Prinsip Substansi Mengungguli Bentuk Formal
6. Prinsip Periodisitas
7. Prinsip Konsistensi
8. Prinsip Pengungkapan Lengkap
9. Prinsip Penyajian Wajar

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal

Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah setiap keadaan yang tidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibat keterbatasan atau karena alasan-alasan kepraktisan

Minggu, 16 Oktober 2016

Najib, Emha Ainun, BH. Part 1

Seringkali orang merasa bisa memahami sesuatu, padahal sesungguhnya ia hanya memahami pemahamannya sendiri belaka.
Orang melihat dan merasa telah berhasil melihat padahal yang dicapainya hanyalah batas penglihatannya saja.
Tidak ada kenyataan tanpa rahasia. Kenyataan yang senyata-nyatanya pun sebenarnya tetap suatu rahasia, sebab setiap orang adalah orang lain bagi lainnya.
Susahnya kita mesti karib dan baik satu sama lain, dan lagi sering merasa menjadi satu.
Padahal, kesatuan itu tak pernah ada, kecuali satu dengan S yang besar, yang ternyata juga merupakan puncak dari segala rahasia.
(Hal. 56-57)

Kalau kaki saya terperosok ke kubanvan kerbau, kalau bisa saya akan cuci di sungai, tapi kalu tak bisa kepala saya saja sekalian saya celupkan ke dalam kubangan itu.
Jangan tanggung-tanggung.
Jadi, bunga harum semerbak atau jadi taik sekalian.
Biar tahu rasa.
Biar mampus dari saya.
(Hal. 61)

Lebih dari sekadar kesepian, Tuhan. Lebih dari sekadar kekosongan.
Telah kutata perasaanku, telah kupusatkan pikiranku, telah kuletakkan jiwaku, dan telah kuberikan sikap terhadap-Mu, lebih dari yang selayaknya mampu diberikan oleh seorang makhluk kepada Tuhannya.
Berilah aku setidaknya sebuah pengertian kecil, kenapa tak satu kalimat pun, bahkan tak satu kata pun tidak, bahkan tak satu huruf pun, yang boleh kudambakan dari mulut-Mu yang maha luas dan agung!
(Hal. 81)

Kehormatan, masa silam dan impian masa datang adalah romantik.
Apabila seseorang sampai memuja dan menghiba-hiba terhadapnya, maka cengenglah ia.
(Hal.82)

Aku lebih dari sekadar pasrah, Tuhan. Aku telah memberi-Mu kebebasan dengan permintaan kecil yang tak menguntungkanku sendiri.
Adakah sikap yang tinggi dari kepasrahan mutlak terhadap-Mu yang harus dimiliki oleh seorang manusia?
Apakah seseorang harus disiksa terlebih dulu bahkan ketika di dalam sukmanya ada kerinduan untuk memeluk pergelangan kaki-Mu?
(Hal. 83)

Sabtu, 15 Oktober 2016

Hopeless

Hanya ucapan dan doa yang diharap, tak lebih.
Ya, kebetulan ada kelebihan rezeki mungkin dia.
Beli sepatu lumayan mahal untuk seukuranku.
Eeehhmm  tetap saja, sepatah kata tulus tak terucap darinya.
Padahal hanya ucapan dan doa yang diharap, tak lebih.
Ada sedikit waktu luang mungkin, hingga membuat orang berkumpul merayakan. Makan bersama dengan kudapan yang patut disyukuri.
Namun, tetap saja sepatah kata tulus tak terucap darinya.
Padahal hanya ucapan dan doa yang diharap, tak lebih.
"Hanya kata padahal, tapi tergantung dari mana itu berasal bisa jadi sesuatu berharga"
"Cuma kamu padahal, tapi bahagianya setengah mati"
"Sayang, bahagia setengah matinya harus dipending dulu. Karena kata tulus, ucapan dan doa itu tak terdengar akhirnya."

Jumat, 14 Oktober 2016

Naif

Sudah beribu kali aku rasakan, tapi tak pernah jera.
Hingga bebal atau bodoh, tak ada bedanya bagiku.
Naif memang jika terus menerus begini. Mengesampingkan rasio dibandingkan perasaan.
Tapi kalian juga harus tau, bahwa sekuat apapun aku melawan perasaan ini, ternyata ada begitu banyak luka yang akan aku terima.
Ya...aku biarkan pikiran ini menggila sendiri.
Tanpa penghalang aku biarkan perasaan ini mengekpresikan segalanya.
Mengubur dan membentengi pikiran agar tak keluar dari persembunyiannya.
Karena aku sadar, jika pikiran itu mulai muncul, maka saat itu pulalah aku akan kehilangan segalanya.
Jadi aku mohon, kalian biarkan aku untuk melatih diriku agar sanggup menahan rasa sakit yang timbul nantinya.
Tuhan, maafkan aku!
Bukan maksud menghujat, aku hanya penasaran.
Mengapa Engkau berikan padaku sebuah bingkisan yang tidak sempurna? Hanya sebongkah perasaan ku temukan disana, tanpa ada pikiran yang bersanding di sampingnya.
Maka jadilah aku begini.
Terus meratap membuka benteng pikiran, namun aku sendiri yang sudah membuang kuncinya ke jurang terdalam.

Kamis, 13 Oktober 2016

Cancel Nonton

Baju yang nyaman, kerudung yang manis, serta tas dan sepatu terbaik sudah terpampang dengan baik.
Tak cukup cantik mungkin dibandingkan dengan wanita lain, tapi aku puas dan nyaman.
Dengan harapan, semoga dia senang.
Sambil memikirkan kata kata yang mungkin akan terucap darinya, aku tersenyum simpul.
Rindu rasanya melihatnya memandang dan memujiku dengan hangat.
Lucu memang, hanya dengan sedikit pujian dan sedikit candaan penyedap telinga, aku sudah meleleh dibuatnya.
Namun, khayalan tinggal khayalan.
Pergi begitu saja tanpa memberikan kenyataan.
Suara gemericik dan seruan kecil di telinga seakan tak rela melihatku tersenyum.
Sambil mematut diri aku disadarkan oleh suara suara itu, bahwa yang tadi itu hanya khayalan, hanya angan.
Pengaruh rindu rupanya.
Pengaruh hampa rupanya.
Pengaruh perasaan rupanya.
Eeeemmm tetap saja, rindu, hampa dan perasaan itu harus dikesampingkan, bahkan digeser dan didorong menjauh dari sisiku.
Karena pada akhirnya, aku pasti merindu sendiri.
Aku pasti menghampa sendiri.
Aku pasti berperasaan sendiri.

Rabu, 12 Oktober 2016

Dikacangin!

Risih memang, tapi apa daya.
Sudah dari sana begini ada.
Berapa kalipun dicoba tetap saja.
Tersiksa sih, sakit.
Tapi rindunya makin dalam.
Dikikir sudah agar mereda, tapi sia.
Maunya dibalas, bukan hanya sepihak.
Tapi terpikir pun tidak olehnya.
Mungkin sudah begini suratannya.
Sakit sendiri menahan rindu.
Sesak di hati tanda sepi.

Awareness

Mulai lagi rupanya. Terus saja terulang. Terlelap sebentar, kemudian terbangun. Padahal sudah dinina bobokan dengan merdu.
Disenggol sedikit rupanya, hingga mengerjap mata.
Aaahh salah.
Bukan haya sekadar mengerjap, sudah mulai membelalak bahkan.
Terlanjur.
Ditidurkan kembali pun tetap saja terbangun lagi.
Mungkin memang sudah waktunya untuk bangun.
Tak baik juga tidur terlalu lama.
Abaikan saja mimpi barusan, sekarang sudah waktunya.
Bergegas mandi dan bersiap.
Bersolek tak apa, pun sedikit meronakan pipi.
Jika sudah, mari melangkah.
Gandeng tangan sekalian, agar selamat sampai tujuan.

"Sedih dan malu belom nulis berita"

Senin, 10 Oktober 2016

Ilusi Bahagia

Terkadang bukan hanya memaksakan kebenaran untuk bahagia, tapi kita juga butuh ilusi untuk bahagia. Anak yang bertingkah seperti seorang dewasa, mereka hanya menyesuaikan diri dengan lingkungan orang dewasa dan besar dengan terbiasa akan ilusi di sekitarnya. Anak yang seperti orang dewasa hanyalah anak. Ilusinya singkat, tapi kesalahpahaman bisa berlangsung lama. Itu sebabnya ilusi menawarkan kebebasan sementara kesalahpahaman menjatuhkanmu.